Dan tidak ada administrator bertanggung
jawab atas seluruh jaringan. Pengguna pada setiap komputer dapat menentukan data
apa dalam komputer yang akan dishare pada jaringan. Gambar bawah ini
menunjukkan jaringan peer-to-peer untuk pada setiap komputer yang berfungsi
baik sebagai klien dan server.
Komputer dalam jaringan peer-to-peer
disebut peer (rekan). Dalam sebuah jaringan peer-to-peer, semua komputer
dianggap sama, mereka semua memiliki kemampuan yang sama untuk menggunakan resource yang tersedia pada jaringan. Setiap
komputer dapat berfungsi sebagai klien dan server. Komputer tidak didedikasikan
sebagai server. Mereka menggunakan jaringan untuk share
resource di antara rekan-rekan (peers) secara independen. Aplikasi
komputer yang dibutuhkan oleh jaringan komputer lain berfungsi sebagai server,
sedangkan komputer lainnya berfungsi sebagai klien. Oleh karena itu, keberadaan
seorang administrator tidak ditugaskan untuk manajemen jaringan.
Sebuah jaringan peer-to-peer dapat
diartikan sebagai sekelompok kecil orang yang menggunakan jaringan. Anggota
jaringan peer-to-peer biasanya melakukan tugas (task) serupa, yang memerlukan sharing resource. Jaringin ini dibentuk maksimal 10
komputer dan terletak pada lokasi yang sama. Sistem operasi yang bisa dipakai
oleh jaringan peer-to-peer seperti
Microsoft Windows 98 atau Microsoft Windows XP. Sedangkan software tambahan
tidak diperlukan pada jaringan ini karena
jaringan peer-to-peer dibangun dalam sistem.
Hal lain yang penting dari jaringan
peer-to-peer yaitu pengguna merencanakan setiap komputer dan mengontrol
keamanan atas resource masing-masing. Para pengguna menentukan resource pada komputernya masing-masing, yang
dapat melakukan share pada jaringan. Resource
jaringan yang di-share, seperti disk space,
printer ruang disk atau fax, yang dapat digunakan oleh siapa saja yang memiliki
akses ke jaringan. Hal ini memungkinkan hanya jika sumber daya jaringan resource yang di-share tidak dilindungi dengan password (sandi).
Jaringan peer-to-peer memiliki keamanan yang lemah dan yang sangat sensitive
tehadap ganggu karena central server tidak menggunakan pengelolaan dan pengamanan
jaringan. Selain itu, beberapa pengguna tidak dapat mengimplementasikan
keamanan.
Sebuah jaringan peer-to-peer tidak
mendukung proses central login. Ini berarti bahwa pengguna yang log on ke salah
satu pengguna lainnya dapat mengakses semua resource
jaringan yang di-share-nya, yang tidak dikontrol oleh suatu password tertentu. Jaringan Peer-to-peer relatif sederhana, karena
setiap komputer berfungsi sebagai client dan server yang tidak membutuhkan central
server yang kuat atau komponen lain yang dibutuhkan untuk jaringan yang berkapasitas
tinggi. Namun Jaringan peer-to-peer lebih
murah daripada jaringan berbasis server.
Penginstalan dan pemeliharaan jaringan peer-to-peer
jaringan sangat sederhana dan murah. Biaya pengimlementasian jaringan
peer-to-peer sangat rendah karena central server tidak digunakan untuk
mengelola jaringan. In addition, the components for
a high-capacity network are not required in a peer-to-peer network.
Selain itu, komponen untuk jaringan berkapasitas tinggi pada jaringan
peer-to-peer yang tidak.
Dalam sebuah jaringan peer-to-peer,
pengguna menangani administrasi komputernya sendiri, ini berarti semua pengguna
harus mengatur bagaimana untuk melakukan sharing file, folder, dan printer.
Dalam sebuah jaringan peer-to-peer, jika tiba-tiba komputer kita dimatikan dan
salah satu komputer rekan kita sedang melakukan print dokumen pun akan berhenti
juga karena koneksi antara komputer kita dan komputer rekan kita terputus
Jaringan peer-to-peer sesuai untuk
lingkungan di mana semua penggunanya berada area yang sama dan keamanan
jaringannya tidak menjadi faktor yang penting. Selain itu, jaringan ini sangat
berguna bila ekspansi jaringannya terbatas.
Keuntungan dari sebuah jaringan peer-to-peer:
·
Less initial expense
(beban
awal ringan)
Tidak memerlukan computer khusus yang
berfungsi sebgai server. Jadi pengadaan hardware untuk jaringan sangat murah.
·
Setup atau setting
sistem operasi mudah
Jaringan
peer-to-peer tidak memerlukan system operasi khusus untuk server. Dengan system
operasi yang digunakan pada sistem operasi stand-alone saja sudah cukup
misalkan Windows XP, Windows ‘98.
Kekurangan dari jaringan peer -to-peer:
- Desentralisasi – Tidak
adanya server yang mengatur jaringan sebagai administrator.
- Security
– Lemahnya keamanan yang tersedia pada jaringan peer-to-peer.
Nice Posting sob...
BalasHapusTerimakasih atas info dan sarannya...
jangan lupa kunjungi balik web kami di
htt://stisitelkom.ac.id